Masih terbaca jelas di ingatanku pesan-pesan penuh kasih mesra kita tiap malam.
Rindu yang mengkristal,
cinta yang tak pernah menguap.
Kadang jeritan hati ini tak terperi, ingin kutembus malam demi menemuimu, memelukmu, menyanyikan syair-syair cinta kita sayang.
Luapan emosi acap kali membanjir ketika cemburu datang mengubur yang memaksa logika bekerja lebih keras.
Masih ingin aku mengulang cerita kita seperti malam-malam sebelumnya,
tentang duniamu, hidupmu, hidup kita.
Menghabiskan waktu bersamamu, menatap langit fajar yang mengikuti subuh dengan kau jadi imamku.
Menyaksikan dunia berjalan dengan kita saling berpegangan tangan di dalamnya.
Menikmati malam penuh bintang, hingga bulan pun iri pada kita.
Andai tanganku cukup, ingin kupangku kepala penuh pikiran itu,
kudekap tubuh lelah dan ku basuh wajah kusam berteman debu ibukota itu sayang.
Tapi bagaimana ?
Kau bahkan tak mau bicara denganku.
#ketika dada ini mulai sesak
20 januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar