Selamat Datang,, Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini ?

Selamat Datang,, Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini ?

Selasa, 14 Juni 2011

Kaperlek (kapan perlu, pake)

June 14th 2011.

Hari ini forum evaluasi. .
Tapi di postingan kali ini, aku gak akan bahas hasil evaluasi diri,
kali ini aku akan sedikit bahas tentang salah satu problem yg sempat tercetus di forum tadi.
Kaperlek, yah, istilah yg gak enak didenger kuping, tapi gak jarang ditemukan.

Kaperlek atau kapan perlu pake adalah istilah yang sering digunakan orang untuk menyebut orang yang mencari teman, mendekat, atau berteman hanya ketika diperlukan atau menginginkan sesuatu.
Setelah selesai urusan, selesai jugalah temenannya.

Bukan hal yang sulit untuk menemukan orang yg suka meng-kaperlek-kan orang,
dan gak susah juga untuk nemuin orang yg mau ato rela di-kaperlek-kan.

Pernah dapet temen yg tiba2 deket waktu ujian ato ada tugas sulit ato ternyata dia lagi kesusahan, tapi giliran seneng dan gak butuh trus kau ditinggal gitu aja ?
Yap, kau sedang menjadi orang yg di-kaperlek-kan.

Sebenernya bukan hal yang seutuhnya buruk jadi orang yg di-kaperlek-kan,
positifnya, mereka anggap kau bisa diandalkan, kau punya kemampuan yg lebih dibanding mereka yg meng-kaperlek-kanmu.

Tapi tetep aja, sikap meng-kaperlek-kan orang bukan sikap yg baik, karena sikap yg seperti ini bisa menimbulkan beberapa hal.
Seperti rasa traumatik dan penggeneralisasian terhadap orang2 dgn sikap kaperlek.

Maksudnya, orang yg pernah mengalami kejadian pengkaperlekan ini, bisa saja mengalami traumatik akibat hal tsb, seperti seringnya mendapat perlakuan ini, dicari ketika dibutuhkan, dibuang ketika urusan selesai.
Orang yg pernah mengalami tingkat kaperlek tinggi dapat membuat orang tersebut 'buta' terhadap setiap jenis pertemanan dan menganggap semua orang yg menjadi temannya akan melakukan hal yg sama,
sehingga tidak ada sahabat baginya, yg ada hanyalah orang yg mencari karena butuh. .

Dalam forum, aku temukan kenapa orang cenderung diam ketika di-kaperlek-kan.
Adanya rasa takut kehilangan teman, dan takut dibenci.

Dalam sebuah kelompok, gak jarang ada orang yg menjabat sebagai orang yg 'bekerja' untuk kelompok.
Maksudnya, ktika ada tugas ato ada hal yg harus ditanggung jawabi, maka orang inilah yg melakukan itu semua,
nah, orang yg rela diperlakukan seperti ini dan menerima perlakuan tsb, tkadang takut untuk melawan ato enggan bilang tidak, karena takut dijauhi oleh kelompoknya.
Hingga dia rela, walau terpaksa.

Sering saat di-kaperlek-kan bahkan oleh teman sendiri, kita diam dan terima saja,
hal ini dapat juga diakibatkan oleh rasa enggan ato gak enak ah kalo nolak, kalau aku gak mau,ntar dia marah. .
Seperti itu.
#agak curhat sikit

Cara sederhana yg bisa dilakukan untuk berhenti menjadi orang yg di-kaperlek-kan adalah berani berkata tidak.

Tidak mudah mungkin, tapi bukan berarti tidak bisa.
Kau juga perlu menunjukkan perasaanmu, ketidaksetujuanmu terhadap perlakuan tsb.

Dan buatlah seperti ini,
aku butuh kau ? Enggak juga, gak temenan sama kau, ip ku turun ? Gak ah,
jadi jangan atur dan buat aku seperti mau mu.

Begitu.

Karena seorang sahabat dikatakan sebagai sahabat bukanlah karena sering bersama, tapi karena ikatan hati yang terjalin diantaranya.
Rasa saling membutuhkan, rasa saling menghargai.

Perlu ditandai, saling.
Jadi bukan hanya satu pihak yg bertindak.

Karena teman yang kau perlukan bukan hanya teman yg tumbuh bersamamu, tapi juga mampu membuatmu tumbuh.

Pilihlah lingkaran yang tepat untukmu, lingkaran yang menganggap kehadiranmu berarti bukan karena apa yg kau lakukan, tapi karena kau selalu hadir, dan ada bagi mereka, sehingga sebuah lingkaran tidak akan menjadi lingkaran sempurna bila tanpa kamu.


Sekian.
Salam gadis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar