Selamat Datang,, Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini ?

Selamat Datang,, Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini ?

Minggu, 02 Desember 2012

bersama Sein

Hari ini kembali menikmati hari libur bersama tugas liputan.
Mungkin bisa dikatakan, liputan ini yang selalu kutunggu. Sebuah acara besar kumpulan mahasiswa kreatif tumpah ruah dalam satu bangunan besar.
Acara yang begitu meriah.

Seorang lelaki berperan sebagai kakek gokil yang sedang mencoba stand up comedy, parkour, capoera, dance, saman, dan drama.
Bagitu indah dan mengundang decak kagum.

Tapi dari semuanya, aku begitu bahagia dengan tugas keredaksian ini. 
Sein dan aku liputan bersama, apa lagi yang lebih indah dari ini? ya, selain menghabiskan waktuku memandanginya dari sela-sela peserta rapat.

Sein terlihat lebih sehat dari hari lalu. Wangi tubuhnya masih sama, parfum Aigner Blue yang selalu dia pakai. Lama-lama aku bisa hafal, oh bukan, aku sudah hafal sebenarnya.
Kaus dengan nama band favoritnya membuatku tidak susah menemukannya diantara para penonton dan pencahayaan yang belum maksimal.

Tidak banyak yang bisa kulakukan di dekatnya, shutter ini akan sulit sekali kutekan bila jarakku dengan objek terlalu jauh.

_________________

senja kali ini tak dapat kunikmati, hanya gelap sesudahnya aku baru bisa rasakan.
Aku selalu menyukai tiap saat akhir bersama Sein, entahlah, rasanya tidak ingin segera lepas, namun tetap saja harus begitu.
Lorong minim cahaya menjadi saksi keusilan Sein, iya, lagi-lagi dia menjelma jadi manusia yang layak dijitak.

Harus kuakui, aku benci gelap, atau lebih tepatnya aku benci hantu yang biasa muncul dalam kegelapan.
Bagiku, kau bisa saja mendapati seorang pembunuh berantai yang mengintaimu dari kegelapan, kemudian dia dengan mudah menebas lehermu karena kau tak tau dari mana datangnya.

"Kok takut sih sama gelap?" Sein tertawa sambil sesekali melihat sekeliling, seakan-akan ada orang di sekitar kami.
"Kau tau Sein? Banyak hal yang bisa muncul dari kegelapan, bisa aja kan ada pembunuh berantai terus dia mau bunuh kita, terus kita gak tau karena gelap,"
"eh, mana ada yang mau bunuh kau,"
ya baiklah, tapi waspada terhadap ancaman apapun kan perlu..

Seingatku, terakhir kali bisa berada sedekat ini dengan Sein mungkin dua bulan lalu, saat kami sama-sama berada di angkutan turun gunung. Sebuah perjalanan terabsurd, bertahan tanpa suara selama dua jam.

Aku selalu menyukai apapun tentangnya, mungkin termasuk silence day nya. Satu hari tanpaa banyak suara yang selalu terjadi tiap bulan.
mungkin saja itu adalah fase pms dalam dirinya.

Sein Sein Sein
Aku masih saja belum bisa berhenti mencintaimu, karena bersamamu, selalu ada cerita yang membuatku tertawa dan tak ingin ku lupa.

"Aku belok ya, kau lurus aja, tu jalan besar udah dekat,"
"Ehm, gak bisa jalan dikit lagi?"
"udah dekeeeeet itu Nissh,"
"................"
"udah ya,"
"................"
"Kalahkan rasa takutmu,"
"iya,.........."
Setelah berpisah jalan,
"Hei Nish, apa itu di belakangmu?"
"ah, Sein kampreeeeeeeet......!!!!!"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar