Aku ingin bicara pada waktu, yang pernah mempertemukan kita dulu.
Kepadanya aku ingin mengadu.
Tiap-tiap waktu bersamamu dulu.
Dan kepadamu, cinta-cinta ini pernah terjatuh.
Waktu pun semakin bertaring.
Dalam tiap rengkuhanmu, aku tak mampu berpaling.
Di waktu denganmu, aku ingin selalu beriring.
Dalam dingin, dalam hampanya hati ini mengering.
Waktu mulai berbohong.
Aku bahkan tak dapat melupakanmu, hingga saat ini.
Waktu pernah berkata, hati ini akan sembuh pada waktunya.
Waktu mulai menipuku, hati ini masih dimilikmu.
Aku ingin berbincang pada waktu.
Pada tiap cerita yang tak pernah kita ukir waktu itu.
Lalu aku pun mulai mencari, entah kemana harap itu pergi.
Dan waktu pun, terus berlalu.
Ah andai tiap waktu-waktu itu bisa kubenahi,
dengan tiap skenario cerita yang kuingini.
Mungkin waktu ini tak seperti ini.
Kaku menggilai, lalu berhenti.
Waktu itu, saat kubilang aku mengasihimu.
Waktu itu bohong adalah lagu.
Aku tak pernah mengasihimu seperti dulu.
Aku sangat-sangat mengasihimu, hingga detik ini menyatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar