Selamat Datang,, Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini ?

Selamat Datang,, Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini ?

Jumat, 01 Juli 2011

'tong sampah'

Postingan ini tercetus dalam pikiranku saat sedang memforum bersama venus, my partner in crime di kampus dan di belantara dunia kegalauan.

Tong sampah,
ya, tong sampah,
tapi ini bukan tentang tong yang jadi tempat pembuangan sisa-sisa makanan, bungkus bekas, dan limbah lainnya. dengan bentuk yang bermacam-macam dan aromaterapi yang bermacam-macam pula.
bukan, bukan seperti yang diatas ini.

Tong sampah adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan orang yang sering menjadi pendengar dan penerima cerita, kegundahan hati, dan problematika kehidupan yang dialami orang lain.
Disebut 'tong sampah', karena apa yang ia terima merupakan hal yang mengganggu, uneg-uneg dan kisah yang tidak diinginkan kejadiannya.
Sama seperti sampah, permasalahan juga harus diselesaikan hingga kemudian dapat dibuang.

Aku sedang berada di depan Venus, seorang temanku yang sering menjadi 'tong sampah' teman-temannya. begitupun kali ini, saat sedang asik membahasproblematika yang dia alami padaku, ponselnya berdering. Seorang temannya di seberang sana sedang mengalami masalah.
Dengan seksama ia dengarkan tiap ucapan temannya itu. Mimik wajahnyapun berubah seiring dengan kisah yang semakin dalam diceritakan. Ada banyak saran yang ia berikan. Baik secara psikologis, keluarga, maupun agama. Wajahnya pun semakin serius menanggapi tiap permintaan saran dari temannya.

Beginilah orang yang disebut 'tong sampah' atau temapat curhat itu. Walaupun memiliki permasalahan sendiri, sebisa mungkin selalu siap bila dibutuhkan. Bahkan terkadang ia lupa, bahwa dia sendiri juga memiliki masalah yang pelik dan juga butuh orang lain.
Kalau kupikir-pikir, ada hal yang membuat ketenangan tersendiri dalam jiwa ketika bisa ikut menyelesaikan permasalahan orang lain. Bahwa kita masih memiliki tempat tersendiri sebagai orang yang selalu memiliki saran dan waktu melayani tiap curahan hati orang lain.

Saat menjadi 'tong sampah', aada hal yang kupelajari. Bahwa kita dapat belajar dari tiap permasalahan yang dialami orang lain. Kita mungkin tidak mengalami hal itu, tapi ketika kita bisa membantu menyelesaikan masalah itu, berarti kita sudah membuat suatu skema usaha preventif  jika suatu hari nanti kita mengalami masalah serupa.
Terkadang orang-orang sering lupa bahwa tiap tong sampah juga memiliki sampahnya sendiri. Walaupun terkadang si 'tong sampah' lupa akan masalahnya sendiri.

Sampah yang dimiliki oleh si 'tong sampah' ini akhirnya diberikan pada TPA. Yak, benar sekali, tempat pembuangan akhir.
TPA inilah yang menerima sampah dari si 'tong sampah'. Karena sebisa dan sehebat apapun orang membantu menanggulangi masalah orang lain, dia juga membutuhkan orang lain untuk membantu menyikapi masalahnya sendiri.

TPA inilah yang menjadi tempat penyaluran curahan hati dari si 'tong sampah'. Biasanya orang yang mendengarkan curahan hati dari 'tong sampah' tidak lain adalah 'tong sampah' juga. (sumpah ini bahasa ribet bener).
seperti halnya aku yang sering mendengar curhatan orang, aku juga menceritakan kegundahan hatiku pada Venus. Begitu juga sebaliknya. Bahkan terkadang ketika ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan, maka kami akan berdiskusi, mencari cara yang terbaik untuk membantu orang tsb.

dan ketika berbagi itulah, aku menemukan sisi lain dari tiap orang. Sebuah sisi kehidupan yang mungkin tidak semua orang ketahui. Begitu banyak pembelajaran yang didapat hanya dengan mendengarkan, menyarankan dan ikut menyelesaikan masalah orang lain. Dan seseorang hanya dapat menjadi 'tong sampah' jika bersedia mendengarkan tiap keluhan dan cerita orang lain.

tapi, hal penting yang harus diingat saat menjadi 'tong sampah' ialah, semewah, sebesar dan sehebat apapun kau menjelma menjadi 'tong sampah', kau harus jadi tong sampah yang berlubang.
berlubang, agar tiap masalah yang kau terima tidak membuat memori dan pikiranmu penuh. Karena kau juga memiliki masalahmu sendiri.
karena sehebat apapun orang mampu menjadi seorang pendengar, dia juga membutuhkan orang yang bersedia mendengarkannya.


sekian.
salam gadis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar