18 Mei 2011,
22.00.
Bulan sudah tak lagi sempurna bulat tampaknya.
Bintang yang pernah begitu indah, tak nampak berkelip genit. .
Kuhempaskan tubuhku diatas kasur awan berbantalkan kerinduan.
Kerinduan padamu,
kau yang pernah membuatku terpaku hanya dengan melihat kau tersenyum.
Kau yang membuatku selalu ingin tampil menarik saat kau berdiri di depan.
Kau yang membuatku bangun sangat dini hanya untuk melihatmu beranjak dari sini.
Kau, yang mampu membuatku galau tingkat akut.
Kau yang membuatku merasa terbang ketika namamu tersebut.
Dan kau, yang kutau kini tlah memiliki dia,
dia perempuan yang kau pilih dengan hatimu.
Dia, yg membuatku cemburu ketika kau bernyanyi untuknya.
Dia, yang kutau, jauh lebih dari ku. .
Lantas ?
Bukankah rindu itu bukan sebuah dosa ?
Undang-undang bahkan tidak melarang penduduk republik ini untuk merindukan sesamanya..
Tapi harus bagaimana ?
Apa kau tau rasanya ?
Tetap merindukan orang yang bhkan tak pernah merindukanmu ?
Seperti ketika rasa kantuk memborbardirmu, tapi matamu masih tak ingin tertutup.
Kupejamkan mata, berharap besok sudah tak merindukanmu.
Tapi masih,
kau. .
Kau masih menjadi orang yang paling kurindukan.
Kau masih menjadi orang yang ingin kulihat saat aku mengunjungi ruanganmu.
Kau masih menjadi lagu rindu yang kulantunkan kala memandang langit senja.
Kau,
masih kau orangnya.
#akibat galau liat tugas.
#beneran lho.
#gak untuk siapa2 lho ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar