Sein dan aku mengobrol seperti biasa.
Ruangan ini rasanya lebih nyaman bila hanya ada aku dan dia. Tidak perlu ada yang lain.
Dia masih menikmati makanan di depannya, sesekali memandang laptop di sampingnya.
"Gak ikut penelitian, Nish?"
"enggak, minggu ini aku seminar," aku selalu menyukai percakapan kami yang dimulai dulu olehnya. Setidaknya aku gak perlu menyiapkan topik pembicaraan kami dan berpura-pura tidak ada kupu-kupu dalam perutku. "Cepat ya, ngapain sih cepat-cepat selesai kuliah?" pertanyaan ini ingin kujawab sekenanya, "iya sih, kalau lama kan bisa lama-lama sama kamu," taapi kuurungkan. Akan aneh jadinya.
"Bapakku nyuruh cepetan sih," kemudian dia tersenyum, entah karena laptop di depannya atau karena jawabanku.
"Sein..."
"ya?"
"aku mau tanya, tapi ini serius,"
"hahhaha, apa?"
"kau udah move on belum sih?"
"hahhahahhaha, mau tauuuu aja"
"yeee, serius ini,"
"hahhahahha"
dan perbincangan ini berakhir saat sekumpulan lelaki penghuni lain ruangan ini muncul.
tidak ada lagi ruang berbicara dengannya.
_Semoga kau sudah move on, Sein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar