Kepada manusia paling cool seantero bumi.
Dari dulu aku selalu bingung,
kau ini hantu atau apa sih ?
Muncul di saat yang tak terduga.
Saat aku benar-benar jatuh, saat aku membutuhkanmu secara terselubung.
Kau muncul, bercakap sejenak, lalu pergi lagi.
Seakan memastikan aku dalam keadaan stabil.
Kau pergi, semudah kau datang, dan begitu ringan aku membiarkanmu.
Tak mampu mengeluh, karena kau juga membiarkanku bebas.
Tak pernah mengikat,
tapi itu yang membuatku selalu terpaut padamu.
Biarkan kau datang tiba-tiba, seperti sebuah kejutan di hari ulang tahun.
Aku tau kau ada, dan aku hanya perlu memperhatikan.
Seperti yang sering kau lakukan.
Kau seperti hantu, menerkam tiap angan dan alunan pelukan.
Masih seperti senja dengan semburat merah, kau selalu begitu menawan.
Aku tak perlu marah, benci atau mengamuk karena kau pergi.
Kau ada, bersembunyi di balik peraknya awan.
Menunggu saat yang tepat untuk muncul.
Kau memang hantu, hantu yang menghantuiku dengan sangat manis.
Hei langit,
aku menyukai nama itu.
Nama yang selalu mengingatkanku padamu.
Pada tiap raut tenang di wajahmu.
Pada tiap tingkah diam yang selalu kau tunjukkan.
Setenang langit.
Baiklah, biarkan aku memanggilmu hantu langit.
Langit yang menghantuiku,
dan sialnya selalu kutunggu.
Kepada hantu langit,
Kau telah berhasil menawanku, maka kembalilah.
Dengan tubuh lengkap dengan hatimu.
Maka akan kupukul perutmu.
Teriak kenapa kau selalu membuatku malu.
Menginginkanmu, pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar