Selamat Datang,, Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini ?

Selamat Datang,, Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini ?

Kamis, 09 Februari 2012

while having tea time

selamat datang di dunia Dhana

Segelas teh hijau sore ini.
sedikit pahit, namun menenangkan.
Satu kantung teh pekat, bertemu air panas.
Kau tau bagaimana rasanya ? Begitu nyata.
Senyata tiap kenyataan yang ternyata mulai menjadi nyata.
Tersenyawa bersama rasa yang bahkan tak berani kudefenisikan.

Aku minum teh hijau.
Kau tau ? itu membuatku tenang.
Saat jantungku mulai mengulah dan merubah seluruh kondisi hatiku.
Saat jiwaku mulai mengeluh tentang kehidupan.
Saat aku mulai merindukanmu.
Bukan, bukan aku menghindar atas segala rasa yang tercipta.
Aku hanya benci, benci bila mengingat segala janji.
Janji yang kutau pasti sulit untuk terjadi.

Kau tau, aku benci.
Benci bila harus terus berfantasi.
Benci bila harus bertuhankan mimpi.
Sesak, hingga parau suaraku, aku masih bersedia tertidur.
terjebak dalam mimpi yang kau ciptakan untukku, untuk hati ini.
Kekasih, maka kini kupasrahkan diri.

segelas teh hijau sore ini.
Sedikit pahit, seperti hidup ini.
Kau harus terus meneguk airnya perlahan hingga habis, lalu kau mulai bisa menikmati.
Pahit itu, terkadang nikmat. kalau kau sadari.
Seperti hidup kan ?
Kau hanya harus bersabar, mencari rasa nikmat yang tersembunyi.
Berhenti mengeluh, hingga kau dapat nikmat di ujung lidahmu.
Aku belajar menikmati perih, menyenangi luka.
dan mengobati sedih, dengan cinta.
Cinta yang kupahami dengan caraku.

Kau tau aku masih menanti.
Menati hingga datangnya hari aku berhenti bermimpi.
Berhenti sejenak untuk menikmati mimpi-mimpi yang telah menjadi nyata.
Suatu hidup yang nyata, ntah bersamamu atau bukan.

Segelas teh sore ini, biarkan aku nikmati dalam hening.
Hanya suara angin dan ayunan daun.
Biarkan aku menikmati ketenangan ini. Karena kau tau, terkadang aku lelah menjadi gila.
Membuat semua orang tertawa, tanpa tau luka yang mulai bernanah.

Maka kali ini aku gila dalam segelas teh, teh hijau pahit seperti penantianku.
Hingga aku mulai mengaduh dan mengeluh.
Memohon ijinmu untuk berhenti lalu pergi, mengakhiri semua ini.

Aku, masih disini.
Dengan bercabang rasa dan detakan jantung yang kian merana.
Kau tau, aku sakit, sakit dalam ingatanku tentangmu.
Kini biarkan semua berlari, bersama bintang dan purnama yang datang berkali.
Kau tau, aku disini, mengobati diri sendiri.

Segelas teh penghilang resah.
Menghitung segala asa, lalu gelisah namun kembali tertawa.
Siapkan kaki untuk kembali berlari mengejar angkasa hingga sang surya.
Kau tau aku pecinta,
pecinta yang tak akan mati karena gelisah pada satu cinta.

Segelas teh pengintrospeksi.
Aku tak ingin hati ini mulai infeksi.
Maka kau tau aku akan mulai mendatangi kemana jiwaku pergi.
entah itu besok atau nanti.
Tapi satu yang pasti, kau harus mengerti untuk membuatku tetap menanti dan mencintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar